Jumat, 02 November 2012

Resensi Cinta Bikin Mules





Judul                           : Cinta Bikin Mules
Pengarang                   : Irvan Aqila
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Tempat Terbit              : Jakarta
Tahun Terbit                : April 2011 (cetakan ke 2)
Tebal                           : 176 halaman
Panjang                       : 20 cm
Harga                          : Rp 30.000,00


            Irvan Aqila penulis yang berasal dari  Sunda – Betawi – Suriname ini sudah berhasil merilis novel Cinta Bikin Mules yang  merupakan novel ketiganya,terbit pada bulan April 2011 dan merupakan cetakan ke 2.

Senin, 08 Oktober 2012

I Think is Enough !


        Kriiiing.... bel istirahat sudah berbunyi anak-anak berhamburan berebut tempat duduk kantin yang tergolong terbatas itu. Berdesak-desakan, saling berebut dan berteriak itu sudah hal biasa yang sering terjadi. Namun siswa-siswi SMA N 4 Duba tidak akan pernah merasa jera dengan rutinitas yang mereka alami setiap jam istirahat tiba, demi rasa laper yang tak terkira.

Senin, 09 Juli 2012

Bunga Sakura


Aku menatap bunga – bunga sakura yang mulai bermekaran di atas pohonnya. Sesekali angin meniupnya dan beberapa kelopaknya jatuh ke atas pangkuanku dengan indah. Aku menatap sakura yang jatuh ditanganku yang terbalut sarung tangan berwarna cokelat dengan takjub. Baru kali ini aku melihat bunga sakura bermekaran dengan mata kepalaku sendiri. Hari ini awal musim semi. Takashi, Yukiko dan Niki mengajakku ke festival musim semi di Tokyo. Kami harus berangkat pagi-pagi sekali  meninggalkan Chiba untuk bisa mendapatkan kereta. Tak sia-sia harus berdesakan, kami bisa mengikuti festival sambil menikmati keindahan bunga sakura yang sedang bermekaran. Mirip dengan piknik keluarga.  

Rabu, 14 Maret 2012

uniknya








sumber : http://www.uniknya.com/

kehidupan

kehidupan tersimpan dan tersembunyi,
sekalipun dirimu sedang tersimpan dan tersembunyi
selaksa desau angin akan menjelma kata-kata manakala kehidupan berbisik
semua kuluman senyum
dan lelehan air mata
akan menjadi kata-kata ketika kehidupan kembali bertutur
siapa pun akan mampu menangkap dan menanamkan suaranya
manakala kehidupan mulai menembang
manusia yang buta akan mampu melihatnya
untuk kemudian mengiringinya
dengan penuh kagum dan heran
manakala kehidupan mulai melangkah mendekatinya

Kahlil Gibran